Surabaya, sinarpos — Sosok Kepala Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Eko Mulyadi, kembali mencuri perhatian publik. Tak hanya dikenal sebagai pemimpin desa yang inovatif dalam pemberdayaan penyandang disabilitas, kini ia menorehkan prestasi akademik dengan meraih gelar Magister Pendidikan (S2) dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
Eko resmi diwisuda dalam Wisuda ke-117 UNESA yang digelar di Gedung Graha UNESA, Selasa (11/11/2025). Ia menyelesaikan studinya dengan IPK 3,41, melalui tesis berjudul “Pemberdayaan Masyarakat Penyandang Disabilitas Melalui Pelatihan Batik Ciprat Berbasis Komunitas dalam Meningkatkan Kreativitas di Desa Karangpatihan Kabupaten Ponorogo.”
Ditemui usai acara wisuda, Eko tampak bahagia dan bersyukur atas capaian yang diraihnya.
"Bagi saya, pendidikan ini bukan semata soal gelar. Ilmu yang diperoleh harus bisa diterapkan untuk kepentingan masyarakat, terutama dalam upaya meningkatkan kemandirian dan kreativitas warga desa,” tuturnya penuh semangat.
Eko memang dikenal luas melalui program pemberdayaan penyandang disabilitas di desanya yang dijuluki “Desa Tangguh Disabilitas”. Melalui berbagai kegiatan pelatihan, seperti batik ciprat, warga dengan keterbatasan fisik mampu berkreasi dan menghasilkan karya bernilai ekonomi.
Sementara itu, UNESA pada kesempatan wisuda kali ini mengukuhkan ribuan lulusan dari berbagai jenjang pendidikan. Rektor UNESA menegaskan bahwa kampus terus berkomitmen melahirkan generasi tangguh yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berjiwa sosial dan siap berkontribusi bagi masyarakat.
Kisah Eko Mulyadi menjadi inspirasi bahwa semangat belajar tidak pernah mengenal batas usia maupun profesi. Dengan ilmu dan pengabdian, ia membuktikan bahwa seorang kepala desa pun bisa menjadi agen perubahan yang nyata bagi kemajuan warganya.(dd,


Posting Komentar