PERAN AKUNTANSI BERBASIS TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG BISNIS BARU DI AWAL TAHUN

 

Ramadani Pardian, S.T., M.M
Dosen Prodi S1 Akuntansi STIE Ganesha


Memasuki tahun 2024, dinamika ekonomi global dan nasional menunjukkan bahwa bisnis baru menjadi salah satu motor penggerak pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Awal tahun merupakan waktu yang strategis bagi banyak individu dan kelompok untuk memulai usaha baru. Namun, tantangan yang dihadapi tidak hanya berkisar pada menciptakan produk atau layanan yang kompetitif, tetapi juga memastikan bahwa bisnis tersebut dikelola secara efisien dan transparan.

Dalam konteks ini, akuntansi berbasis teknologi memainkan peran yang sangat penting. Teknologi akuntansi membantu bisnis baru mengelola keuangan dengan lebih baik, memastikan kepatuhan terhadap regulasi, dan meningkatkan daya saing di pasar. Sebagai dosen akuntansi di STIE Ganesha, saya ingin menyoroti pentingnya adopsi teknologi dalam akuntansi untuk mendukung bisnis baru di awal tahun 2024, mengingat kebutuhan masyarakat dan tantangan ekonomi saat ini.

Akuntansi berbasis teknologi mengacu pada penggunaan perangkat lunak, aplikasi, dan sistem digital untuk mencatat, mengelola, dan menganalisis data keuangan. Teknologi ini mencakup berbagai alat dan platform yang memudahkan proses akuntansi, antara lain Cloud Accounting Software, seperti Xero, QuickBooks, dan MYOB, yang memungkinkan pencatatan dan pelaporan keuangan secara real-time. Selain itu, Artificial Intelligence (AI) digunakan untuk mengotomatisasi tugas-tugas berulang, seperti rekonsiliasi transaksi dan analisis data keuangan, mengurangi beban kerja manual. Blockchain juga memainkan peran penting dalam meningkatkan transparansi dan keamanan transaksi keuangan melalui teknologi buku besar terdistribusi. Terakhir, Big Data Analytics memungkinkan analisis data besar untuk memahami tren keuangan dan memberikan wawasan strategis. Penggunaan teknologi ini tidak hanya mempermudah pekerjaan akuntan, tetapi juga membuka peluang bagi pelaku bisnis baru untuk mengelola keuangan mereka dengan cara yang lebih efisien dan terorganisir.

Akuntansi berbasis teknologi sangat penting bagi bisnis baru karena dapat memberikan berbagai keuntungan strategis. Pertama, efisiensi operasional sangat terbantu, mengingat bisnis baru sering kali memiliki sumber daya terbatas. Dengan mengotomatisasi tugas-tugas manual, seperti pencatatan transaksi dan pelaporan, teknologi akuntansi membantu menghemat waktu dan tenaga kerja. Selain itu, teknologi ini juga meningkatkan transparansi dan akurasi dalam pencatatan keuangan, yang sangat penting bagi bisnis baru untuk menghindari kesalahan yang dapat merugikan. Dengan penerapan teknologi, kesalahan manusia dapat diminimalisir, memastikan data yang lebih akurat. Selanjutnya, dalam menghadapi regulasi yang semakin kompleks, teknologi akuntansi dapat membantu meningkatkan kepatuhan regulasi, seperti pelaporan pajak yang tepat waktu dan pencatatan sesuai standar yang berlaku. Teknologi berbasis cloud juga memberikan akses data real-time, yang memungkinkan pemilik bisnis memantau kondisi keuangan mereka kapan saja dan dari mana saja. Dengan demikian, pemilik bisnis dapat mengambil keputusan yang lebih baik berdasarkan analitik data keuangan yang disediakan oleh sistem akuntansi berbasis teknologi. Akhirnya, teknologi ini memberi bisnis baru daya saing yang lebih tinggi karena mereka dapat bekerja lebih efisien dan kompetitif dibandingkan dengan yang masih mengandalkan metode manual.


Peran Akuntansi Berbasis Teknologi dalam Mendukung Bisnis Baru

Akuntansi berbasis teknologi berperan penting dalam mendukung bisnis baru dalam berbagai aspek operasional dan keuangan. Pertama, teknologi akuntansi membantu membangun fondasi keuangan yang kuat. Bisnis baru sering kali kesulitan dalam mengelola arus kas, terutama pada awal usaha mereka. Teknologi akuntansi memungkinkan pencatatan transaksi yang lebih terperinci, memberi gambaran yang lebih jelas tentang kondisi keuangan bisnis. Misalnya, aplikasi seperti BukuWarung atau AkuntansiKu membantu pelaku UMKM untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran harian tanpa memerlukan latar belakang akuntansi yang mendalam. Teknologi ini juga mempermudah perencanaan dan anggaran dengan memungkinkan bisnis untuk membuat anggaran yang lebih realistis berdasarkan data historis dan proyeksi keuangan. Dengan menggunakan fitur analitik, perangkat lunak akuntansi dapat memberikan rekomendasi yang berguna untuk mengoptimalkan pengeluaran atau mengalokasikan dana dengan lebih efisien. Selain itu, mengelola pajak menjadi lebih mudah dengan teknologi akuntansi, yang dapat mengotomatisasi perhitungan pajak, menyimpan dokumen pajak yang relevan, dan menghasilkan laporan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Misalnya, software seperti Jurnal atau Accurate membantu UMKM di Indonesia memenuhi kewajiban perpajakan mereka dengan cara yang mudah dan tepat waktu. Teknologi akuntansi juga meningkatkan transparansi untuk akses pendanaan, yang sangat penting bagi bisnis baru yang membutuhkan pendanaan eksternal. Laporan keuangan yang transparan dan akurat akan meningkatkan kepercayaan investor atau lembaga keuangan. Sistem akuntansi berbasis teknologi memungkinkan pelaku bisnis menyusun laporan yang profesional dan mudah dipahami oleh investor. Terakhir, memfasilitasi kolaborasi tim menjadi lebih efisien, karena teknologi berbasis cloud memungkinkan anggota tim untuk bekerja bersama, meskipun berada di lokasi yang berbeda. Contoh, platform seperti Zoho Books memungkinkan anggota tim untuk mengakses data keuangan yang sama secara bersamaan, mempermudah kolaborasi dalam penyusunan laporan atau anggaran.


Tantangan Implementasi Akuntansi Berbasis Teknologi

Meskipun banyak manfaat yang ditawarkan, implementasi akuntansi berbasis teknologi menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah kurangnya literasi teknologi, terutama di kalangan pelaku bisnis baru yang belum terbiasa dengan perangkat lunak akuntansi modern. Hal ini menjadi hambatan utama bagi banyak UMKM yang tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang teknologi. Selain itu, meskipun banyak aplikasi akuntansi yang terjangkau, biaya implementasi teknologi yang lebih canggih, seperti AI atau blockchain, tetap memerlukan investasi awal yang cukup besar. Keamanan data juga menjadi perhatian besar, karena dengan meningkatnya ancaman siber, bisnis baru harus memastikan bahwa data keuangan mereka aman dari peretasan atau kebocoran. Terakhir, ada resistensi terhadap perubahan dari sebagian pelaku bisnis yang merasa lebih nyaman dengan metode pencatatan tradisional dan enggan beralih ke sistem digital.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, beberapa strategi dapat diterapkan. Pelatihan dan edukasi sangat penting untuk meningkatkan literasi teknologi di kalangan pelaku bisnis baru. Lembaga pendidikan, seperti STIE Ganesha, dan penyedia teknologi dapat menyelenggarakan pelatihan yang bertujuan meningkatkan pemahaman mereka tentang penggunaan perangkat lunak akuntansi. Selain itu, subsidi dan insentif dari pemerintah, seperti insentif pajak atau subsidi perangkat lunak, bisa menjadi solusi untuk mendukung adopsi teknologi akuntansi di kalangan UMKM. Pemilihan teknologi yang sesuai dengan skala bisnis juga sangat penting untuk menghindari penggunaan solusi yang terlalu kompleks atau mahal. Bisnis baru harus memilih perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Terakhir, untuk mengatasi masalah keamanan data, pelaku bisnis harus memilih platform yang memiliki fitur keamanan canggih, seperti enkripsi data, dan melatih karyawan tentang risiko siber untuk melindungi data keuangan mereka.


Contoh Kasus Keberhasilan

Beberapa bisnis telah berhasil mengimplementasikan akuntansi berbasis teknologi. Misalnya, GoFood, sebagai bagian dari ekosistem Gojek, membantu banyak UMKM kuliner dengan mencatat dan menganalisis transaksi mereka menggunakan fitur keuangan berbasis teknologi yang disediakan oleh Gojek. Kopi Kenangan, sebuah startup kopi, juga menggunakan teknologi akuntansi untuk mengelola keuangan mereka di ratusan cabang, memastikan laporan keuangan yang akurat dan efisien.

Peran Akademisi dalam Mendorong Akuntansi Berbasis Teknologi

Sebagai dosen akuntansi, saya percaya bahwa pendidikan memainkan peran penting dalam mempercepat adopsi teknologi akuntansi. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah integrasi teknologi dalam kurikulum pendidikan akuntansi, dengan mengajarkan mahasiswa cara menggunakan perangkat lunak akuntansi modern. Kampus juga dapat menyelenggarakan seminar dan workshop yang bertujuan untuk membantu pelaku bisnis lokal memahami manfaat teknologi akuntansi. Selain itu, penelitian tentang adopsi teknologi akuntansi dapat membantu mengidentifikasi hambatan dan peluang dalam implementasi teknologi di Indonesia. Terakhir, kolaborasi dengan industri sangat penting, di mana akademisi bekerja sama dengan penyedia teknologi untuk menyediakan akses gratis atau murah ke perangkat lunak akuntansi bagi mahasiswa dan pelaku bisnis baru.

Akuntansi berbasis teknologi adalah fondasi penting untuk mendukung bisnis baru di awal tahun 2024. Dengan adopsi teknologi seperti cloud accounting, AI, dan blockchain, pelaku bisnis dapat mengelola keuangan mereka dengan lebih efisien, transparan, dan strategis. Meskipun tantangan seperti biaya implementasi dan literasi teknologi masih ada, dukungan dari pemerintah, akademisi, dan penyedia teknologi dapat membantu mengatasi hambatan tersebut. Sebagai akademisi, saya percaya bahwa pendidikan dan pelatihan adalah kunci untuk membekali generasi baru pelaku bisnis dengan keterampilan yang relevan. Dengan langkah yang tepat, akuntansi berbasis teknologi dapat menjadi alat transformasi yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan keberhasilan bisnis baru di Indonesia.(*)

0/Post a Comment/Comments

Dibaca