DIGITALISASI AKUNTANSI: SOLUSI STRATEGIS UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BISNIS UMKM DI ERA PASCA-PANDEMI

 

Isnaeni Muharifah 
Mahasiswi S1 Prodi Akuntansi STIE Ganesha


Transformasi digital telah menjadi kebutuhan mendesak bagi pelaku bisnis, terutama UMKM, selama dan setelah pandemi COVID-19. Opini ini dapat mengupas bagaimana digitalisasi sistem akuntansi menjadi solusi untuk meningkatkan efisiensi operasional, penghematan biaya, dan pengambilan keputusan yang lebih baik. Selain itu, pembahasan dapat mencakup peran teknologi akuntansi berbasis cloud, pentingnya literasi digital bagi pelaku UMKM, dan tantangan yang dihadapi dalam implementasinya, seperti keterbatasan sumber daya manusia dan infrastruktur. Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian global, termasuk di Indonesia. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor yang paling terdampak, menghadapi tantangan seperti penurunan pendapatan, kesulitan operasional, hingga ancaman kebangkrutan. Meski demikian, pandemi juga memicu akselerasi transformasi digital di berbagai sektor. Digitalisasi akuntansi menjadi salah satu langkah strategis yang dapat membantu UMKM meningkatkan efisiensi, transparansi, dan daya saing mereka dalam menghadapi tantangan di era pasca-pandemi.


Digitalisasi Akuntansi: Apa dan Mengapa Penting?

Digitalisasi akuntansi mengacu pada proses integrasi teknologi dalam sistem akuntansi untuk menggantikan metode manual yang memakan waktu dan rawan kesalahan. Teknologi ini mencakup perangkat lunak akuntansi berbasis cloud, aplikasi pembukuan otomatis, dan analitik berbasis data.


Mengapa digitalisasi penting bagi UMKM?

1. Efisiensi Operasional: Dengan sistem digital, proses pencatatan dan pelaporan keuangan menjadi lebih cepat dan akurat.

2. Penghematan Biaya: Teknologi digital mengurangi kebutuhan tenaga kerja untuk tugas-tugas administratif dan menekan biaya operasional.

3. Kemudahan Akses Data: Sistem berbasis cloud memungkinkan pelaku UMKM untuk mengakses data keuangan kapan saja dan dari mana saja, mempermudah pengambilan keputusan.

4. Kepatuhan Regulasi: Digitalisasi membantu UMKM mematuhi peraturan perpajakan dan pelaporan keuangan yang terus berkembang.

5. Daya Saing: Dalam era digital, UMKM yang mengadopsi teknologi memiliki peluang lebih besar untuk bersaing dengan bisnis yang lebih besar.


Transformasi Digital Akuntansi di Indonesia

Di Indonesia, literasi teknologi masih menjadi tantangan, terutama di kalangan pelaku UMKM. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, dari sekitar 64 juta UMKM, hanya sebagian kecil yang telah mengadopsi teknologi digital. Padahal, pemerintah telah mendorong digitalisasi melalui program seperti UMKM Go Digital dan memberikan subsidi untuk pelatihan teknologi. Digitalisasi akuntansi menjadi bagian penting dari upaya ini, karena sistem keuangan yang tertata adalah fondasi untuk pertumbuhan bisnis. Dengan teknologi seperti aplikasi pembukuan otomatis (misalnya, BukuWarung, AkuntansiKu), UMKM dapat mencatat pendapatan dan pengeluaran, mengelola persediaan, hingga memantau arus kas secara real-time.


Manfaat Digitalisasi Akuntansi bagi UMKM

Digitalisasi akuntansi menawarkan berbagai manfaat signifikan bagi UMKM, yang dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan keuangan. Salah satunya adalah meningkatkan akurasi data keuangan. Kesalahan manusia yang sering terjadi dalam pencatatan manual dapat diminimalkan dengan fitur otomatisasi yang dimiliki oleh sistem digital, sehingga data yang dihasilkan lebih akurat. Selain itu, digitalisasi mempercepat proses pelaporan keuangan. Dengan menggunakan sistem digital, pelaku UMKM dapat menyelesaikan laporan keuangan yang rumit dalam waktu yang lebih singkat, memenuhi kebutuhan mitra bisnis, investor, atau otoritas pajak. Digitalisasi juga mendukung pengambilan keputusan berbasis data. Dengan data keuangan yang selalu tersedia dan diperbarui secara real-time, pengusaha UMKM dapat membuat keputusan strategis yang lebih tepat dan terpercaya. Tak hanya itu, digitalisasi meningkatkan transparansi, yang penting bagi UMKM yang ingin mengakses pendanaan. Laporan keuangan yang rapi dan terstruktur secara digital membuat UMKM lebih mudah dipahami oleh bank atau investor. Terakhir, sistem digital dapat mendorong kepatuhan pajak dengan mempermudah perhitungan, pencatatan, dan pelaporan pajak secara tepat waktu, sehingga membantu menghindari denda atau sanksi.


Tantangan dalam Implementasi Digitalisasi Akuntansi

Namun, meskipun manfaat digitalisasi akuntansi sangat besar, penerapannya di kalangan UMKM tidak lepas dari sejumlah tantangan. Salah satunya adalah rendahnya literasi digital. Banyak pelaku UMKM yang belum memahami cara kerja teknologi akuntansi digital, sehingga menghambat adopsi teknologi tersebut. Tantangan lain adalah keterbatasan infrastruktur, terutama di daerah-daerah yang memiliki akses internet terbatas. Selain itu, biaya awal yang tinggi untuk investasi dalam perangkat lunak atau perangkat keras digital menjadi kendala bagi banyak UMKM, meskipun dalam jangka panjang, teknologi digital dapat menghemat biaya. Resistensi terhadap perubahan juga menjadi masalah, karena banyak pelaku UMKM yang sudah terbiasa dengan sistem manual dan enggan beralih ke sistem digital. Terakhir, masalah keamanan data juga menjadi kekhawatiran, terutama terkait dengan risiko kebocoran data, yang membuat pelaku UMKM enggan menggunakan teknologi berbasis cloud.


Strategi Mengatasi Tantangan

Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, diperlukan sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan penyedia teknologi. Salah satu langkah penting adalah peningkatan literasi digital. Pemerintah dan lembaga pendidikan dapat bekerja sama untuk menyelenggarakan pelatihan atau kursus teknologi akuntansi bagi pelaku UMKM, sehingga mereka dapat memahami dan memanfaatkan teknologi digital dengan baik. Selain itu, dukungan infrastruktur juga sangat penting, yaitu memastikan akses internet yang terjangkau dan merata, terutama di daerah terpencil, agar pelaku UMKM dapat mengakses teknologi tanpa hambatan. Pemerintah juga bisa memberikan subsidi untuk pembelian perangkat lunak akuntansi atau memberikan insentif pajak bagi UMKM yang mengadopsi teknologi digital. Penyedia teknologi harus mengembangkan aplikasi akuntansi yang mudah digunakan dengan antarmuka sederhana dan fitur berbahasa lokal, sehingga UMKM yang tidak terbiasa dengan teknologi pun dapat mengadopsinya dengan cepat. Terakhir, penting untuk memastikan keamanan data. Penyedia teknologi harus memastikan perlindungan data pengguna dengan sertifikasi keamanan yang sesuai, sehingga pelaku UMKM merasa lebih aman dan percaya diri dalam menggunakan teknologi berbasis cloud. Dengan langkah-langkah ini, digitalisasi akuntansi dapat diterima lebih luas oleh UMKM dan membawa dampak positif dalam pengelolaan keuangan mereka



Peran Akuntan dalam Mendukung Digitalisasi UMKM

Sebagai dosen akuntansi, saya melihat peran akuntan menjadi semakin penting dalam era digital. Akuntan tidak hanya berfungsi sebagai pencatat keuangan, tetapi juga sebagai konsultan bisnis yang membantu UMKM memahami laporan keuangan, merencanakan strategi, dan mengoptimalkan penggunaan teknologi.

Selain itu, lembaga pendidikan tinggi seperti STIE Ganesha memiliki tanggung jawab untuk mempersiapkan lulusan yang melek digital dan mampu menjadi agen perubahan bagi UMKM. Kurikulum akuntansi harus mengintegrasikan pembelajaran teknologi keuangan dan sistem informasi akuntansi untuk menciptakan SDM yang kompeten.

Digitalisasi akuntansi adalah solusi strategis untuk membantu UMKM meningkatkan efisiensi, transparansi, dan daya saing mereka di era pasca-pandemi. Meski tantangan dalam implementasi masih ada, kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha dapat mempercepat adopsi teknologi ini. Sebagai mahasiswi akuntansi, saya percaya bahwa pendidikan memainkan peran kunci dalam mempercepat transformasi ini. Dengan literasi digital yang meningkat, UMKM dapat menjadi pilar utama dalam mendorong pemulihan ekonomi Indonesia.(*)

0/Post a Comment/Comments

Dibaca