Gandeng UMKM Buat Tas Anyaman, Keterampilan Baru Yang Dikuasai Warga Binaan Rutan Ponorogo

Ponorogo-sinarpos-Siapa bilang hidup di balik jeruji besi tidak bisa berkarya? Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Ponorogo membuktikan bahwa mereka bisa belajar keterampilan baru yang bermanfaat untuk masa depan mereka.

Salah satu keterampilan yang mereka pelajari adalah membuat tas anyaman dari jali-jali plastik. Tas anyaman ini memiliki motif dan warna yang beragam, serta mudah dibuat dan dipasarkan. Tas anyaman ini bisa menjadi alternatif bagi mereka yang ingin memiliki tas yang unik, murah, dan ramah lingkungan.

Pelatihan pembuatan tas anyaman ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai dari Senin (05/02) hingga Rabu (07/02) di Aula Sasono Cokrodimuko Rutan Ponorogo. Pelatihan ini diikuti oleh 15 orang WBP, yang terdiri dari 10 orang perempuan dan 5 orang laki-laki.

Pelatihan ini bekerja sama dengan pelaku UMKM di Kabupaten Ponorogo, yaitu Ratnasari, owner produsen Tas Anyaman Azbiya Galery. Ratnasari berbagi ilmu dan pengalaman tentang cara membuat tas anyaman, mulai dari memilih bahan, membuat pola, merangkai jali-jali, hingga menyelesaikan tas dengan handle dan aksesori.

"Tujuan saya memberikan pelatihan ini adalah untuk memberikan motivasi dan harapan bagi WBP agar mereka bisa berwirausaha setelah bebas nanti. Saya juga ingin mengembangkan usaha saya dengan menjalin kerjasama dengan WBP sebagai mitra produksi atau pemasaran tas anyaman," ujar Ratnasari.

Kepala Rutan Ponorogo, Agus Imam Taufik, mengapresiasi pelatihan ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kemandirian WBP. "Kami berharap WBP bisa memanfaatkan waktu mereka di Rutan dengan belajar keterampilan yang bisa menunjang kehidupan mereka kelak. Kami juga berterima kasih kepada pelaku UMKM yang bersedia berbagi ilmu dan kesempatan dengan WBP," kata Agus.

WBP yang mengikuti pelatihan ini mengaku senang dan antusias. Mereka berharap bisa menghasilkan tas anyaman yang bagus dan laku di pasaran. "Saya senang bisa belajar membuat tas anyaman. Ini adalah keterampilan baru yang saya dapatkan di Rutan. Saya berencana untuk membuat tas anyaman sebagai usaha sampingan saat saya bebas nanti," kata Siti, salah satu WBP perempuan.

Tas anyaman yang dihasilkan oleh WBP ini akan dipamerkan dan dijual di Rutan Ponorogo. Selain itu, tas anyaman ini juga akan dipasarkan melalui media sosial dan online shop. Harga tas anyaman ini bervariasi, mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 50.000, tergantung ukuran dan motifnya.

Bagi Anda yang tertarik untuk memiliki tas anyaman yang unik dan berkualitas, Anda bisa menghubungi Rutan Ponorogo atau Tas Anyaman Azbiya Galery. Selain mendapatkan tas yang cantik, Anda juga turut membantu WBP untuk meraih masa depan yang lebih baik. (dys)



0/Post a Comment/Comments

Dibaca