Ponorogo, sinarpos – Suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan menyelimuti Aula Auditorium Universitas Muhammadiyah Ponorogo saat digelar Diskusi Terpumpun Identifikasi Ekosistem Reyog Ponorogo, Selasa (23/9/2025).
Acara yang diprakarsai Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI ini menghadirkan berbagai pihak mulai dari Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Kepala Disbudparpora Ponorogo, hingga para pegiat seni budaya dan mahasiswa.
Kepala BPK Wilayah XI, Endah Budi Heryani, S.S., M.M, menuturkan bahwa seni pertunjukan Reyog adalah warisan budaya yang harus dijaga keberlanjutan ekosistemnya.
“Kami memberikan apresiasi sekaligus komitmen menjaga ekosistem Reyog Ponorogo, sehingga diskusi ini penting untuk mengidentifikasi dan memetakan langkah ke depan,” jelasnya.
Menurut Endah, hasil analisis ekosistem yang dibahas akan menjadi rujukan pengembangan seni Reyog di masa mendatang. Ia juga menyebutkan bahwa tim lapangan akan segera diterjunkan untuk mendalami seni pertunjukan Reyog bersama masyarakat.
Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam sambutannya menekankan pentingnya pemetaan dan kajian ekosistem Reyog agar bisa melahirkan kebijakan yang tepat.
“Reyog harus dikaji dengan cara yang dahsyat, supaya mampu menjadi penggerak ekonomi kerakyatan. Dengan memperbanyak event, roda ekonomi masyarakat juga akan ikut bergerak,” ujar Kang Giri.
Diskusi ini juga semakin menarik dengan hadirnya empat narasumber yang membawakan beragam perspektif:
-
Judha Slamet Sarwo Edhi (Kepala Disbudparpora Ponorogo) membahas Kebijakan Pemerintah dan Eksibisi Seni Reyog Ponorogo.
-
Dr. Rido Kurnianto, M.Ag mengupas Transmisi dan Partisipasi dalam Seni Reyog Ponorogo.
-
Dedy Satya Amijaya, S.Sn., M.Sn menyoroti Keberlanjutan Ekosistem Kesenian Reyog Ponorogo Kini dan Masa Depan.
-
Ridwan Miftahul Aji, S.Pd menyampaikan tentang Reyog Ponorogo Kreasi dan Problematika.
Dengan atmosfer diskusi yang akrab, acara ini tidak hanya menjadi ruang bertukar gagasan, tetapi juga momentum untuk merumuskan langkah konkret menjaga, mengembangkan, sekaligus menjadikan Reyog Ponorogo sebagai kebanggaan budaya yang mampu menggerakkan ekonomi masyarakat.(adv/dd)
Posting Komentar