Akademisi : Selain Merakyat, Petahana Sugiri Sancoko Kuatkan Ponorogo Sebagai Kota Santri

Ponorogo -sinarpos- Waktu terus berjalan terus mendekati pelaksanaan Pilkada serentak yang digelar November 2024 mendatang. 

Di Ponorogo, sejumlah nama mulai mencuat untuk bertarung memperebutkan kursi Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo. Namun sejauh ini Petahana, Sugiri Sancoko dinilai masih berada urutan paling atas.

Drs. Imam Fauzan, M.M, Akademisi sekaligus pemerhati Politik dan Pemerintahan mengatakan telah mendengar beberapa kandidat yang mencuat akan maju dalam Pilkada Ponorogo.

"Artinya masih ada warga Ponorogo yang berfikir untuk berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Justru saya berfikir jika ada kandidat yang tidak terpilih dapat saling mendukung dan mensupport pada yang terpilih dalam membangun Ponorogo dimasa yang akan datang,"paparnya saat ditemui Kamis (16/5/2024).

Terkait sorotan utama pada Petahana, Pria yang juga Ketua PDKU UNMER Malang Kampus Ponorogo itu menilai bahwa sejak awal Sugari Sancoko memimpin Ponorogo dalam kondisi kurang ideal, seperti saat kondisi Pandemi Covud-19. Apalagi dengan durasi memimpinnya sekitar 3 tahun lebih.

"Tapi mari kita jujur, saat ini kondisi Ponorogo jauh lebih baik. Dalam menilai pemimpin, tidak hanya dilihat dari sisi infrastruktur saja. Diantaranya, bagaimana seorang pemimpin berupaya mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa. Misalnya menjadikan Ponorogo sebagai kota Santri,"paparnya.

Ia mencontohkan, pelajar tingkat Sekolah Dasar jika lulus diharapkan hafal Juz Ama, Sekolah Menengah Pertama juga hafal 3 atau 5 juz. Dan itu bukan hanya sebuah gagasan, tapi dikirim ustadz -ustadz ke sekolah untuk membantu mewujudkan.

"Selain itu meningkatkan sektor Pariwisata yang tidak meninggalkan nilai nilai agamis. Semoga ALLAH SWT, selalu melindungi beliau,"katanya.

Drs. Imam Fauzan, M.M. juga menambahkan walau jarang dekat dengan pejabat, tapi dapat dinilai jika Sugiri Sancoko ini memang merakyat. "Dikalangan akademisi beliau ini juga sangat dekat. Sering mengundang atau datang. Bukan hanya jelang pemilu seperti ini, tapi jauh jauh waktu yang lalu. Jadi kita merasa diperhatikan,"pungkasnya.(dd)

0/Post a Comment/Comments

Dibaca